Pages

Rabu, 15 Februari 2012

My beloved Borneo

Tidak terasa sudah hampir satu bulan saya menghabiskan waktu bersama keluarga di Sintang dan besok malam saya akan berangkat ke Pontianak. Ada begitu banyak cerita selama berada di Sintang baik suka maupun duka. Saya ingin menuangkan moment-moment berharga ini adalam sebuah bentuk tulisan.Yang paling berkesan adalah sewaktu perayaan Imlek. Seluruh keluarga Lay berkumpul, banyak kue-kue yang enak dan tentunya ada sesi bagi-bagi angpao buat orang yg lebih tua dan anak-anak (kewajiban bagi yg sudah merried/ pun sudah bekerja).
Malam menjelang perayaan imlek sangat meriah, ada begitu banyak kembang api dan langit pun menjadi berwarna-warni. Suasana tersebut berlangsung hingga lewat dari jam 12 malam, saya yg awalnya sedang tertidur nyenyak pun terbangun dan segera keluar untu menikmati suasana tersebut. Sungguh malam itu sangat berbeda jauh dari malam biasanya
Keesokan harinya adalah hari pertama perayaan imlek. Rumah yg "diserbu" pertama kali oleh pasukan keluarga Lay adalah rumah kediaman Se Suk Pho, mamanya Amoy. Sebenarnya sih ga wajib, mengingat Se Su Pho "pangkatnya" lebih muda dari Apho saya. Tapi karena sudah sangat bersemangat untuk Pai Nyen makanya kami serbu aja. Hi.hi.hi

Nah itu dia penampakan selama Pai Nyen di rumah Sesukpho. Bagi yanga ga kebagian kursi ya terpaksa duduk ngelantai. he.he.he Sebenarnya jumlah personil keluarga Lay sangat banyak cuma yg ada di Sintang pada waktu itu cuma segitu doank. Berharap suatu saat nanti bisa kumpul bareng dengan lengkap.
Kalau foto yang ini adalah foto Apho saya dan SamPakpho. SamPakPho ini adalah adik ipar Apho, beliau orangnya lucu lho dan agak "nyeleneh". He.he.he Beliau adalah tamu wajib yg dittunggu-tunggu selama imlek. Klo kata Yanti sih beliau itu "Tamu Agung". hahahaa, ada2x aja si Yanti.

Tralaaaa, ini adalah foto para model Wannabe.. Perkenalkan yg pake baju hijau lumut namanya Yanti sepupu saya, yg pake baju silver celana Ijo namanya Amoy aka Sancumoi tante saya dan yg paling cilik namanya Rifky anak Amoy. Tiap kali melihat foto ini saya rasanya lucu sekali, soalnya demi berfoto ria si Amoy sampai menelantarkan anaknya Rifky di lantai. Jadilah si anak merayap di lantai sendirian. Untungnya Rifky ga rewel jd kami bs berpose dengan tenang. Moy,... Moy,,.... tega nian dirimu. Thanks buat SamJi yg udah jadi fotografer kami. ^__^


Foto di atas ini adalah foto bersama sebagian anak-anak keluarga Lay. Yang kiri atas namanya Vincent alias Encent, cucunya Samji anak sepupuku Ely. Gambar setelahnya adalah sepupu kecilku Rifky anak Amoy. Kalo yg foto di kiri atas namanya Justin alias Entin cucunya Thaiji anak sepupuku Surya. Berkat anak-anak ini suasana di perumahan keluarga Lay jadi lebih rame. hehehe

Nah yang namanya Imlek pasti identik sama atraksi Barongsai. Meski Sintang hanya sebuah kota kecil namun dari dulu atraksi Barongsai selalu hadir setiap Imlek. Barongsainya sih biasanya ada yg asli dari Sintang, tapi yang dari luar kota kadang juga ada lho. 


Barongsainya lucu deh, ada manusia bertopengnya. Kata keponakanku Encent, manusia bertopeng itu adalah Zombie. hihihiii ada2x aja tuh anak.

Puncak perayaan Imlek dikenal dengan CapGoMeh yg kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti Tanggal 15. Istilah ini merujuk pada tanggal 15 bulan 1 dalam kalender Imlek. Perayaan Capgomeh di Kalbar pusatnya ada di kota Singkawang. Maklum saja karna Singkawang sendiri dikenal sebagai kota Amoy, banyak orang tionghoa bermukim disana Saya sendiri belum pernah ke Singkawang dalam rangka imlek tapi dengar2x dari teman sih di sana rame banget sampai macet dan hotel2x pada full reserved. Tapi Sintang gak mau kalah donk,... perayaan Capgomeh tetap ada meski cuma kecil2xan. Puncak perayaan Capgomeh dirayakan di Kelenteng dekat Jembatan Masuka.



Dekorasi Kelenteng yang meriah serba merah; lampion merah, bunga sakura dan ornamen lainnya yang semakin menambah meriah suasana.

Naga atau Liong membuka mata pada hari CapGoMeh, untuk selanjutnya disembahyangin lalu diarak kemudian dibakar. Ini merupakan tradisi wajid dikala Capgomeh.

The last Moment, saat kami berujak bersama. Sederhana saja, cuma ada timun, kedondong dan nanas. Maaf ya, agaknya cocorannya kurang pedes.

Demikianlah sepenggal pengalamanku selama berada di Sintang Borneo yang dapat saya ceritakan. Ada begitu banyak kisah yang saya simpan dalam memory saya. Doa saya semoga tahun depan kami semua masih diberikan umur dan rejeki serta kesehatan untuk merayakan imlek lagi. God Bless Us.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 comments:

Posting Komentar