Pages

Selasa, 26 Juni 2012

RIP Coco, Im gonna miss u.

Selasa, 26 Juni 2012
Pagi ini saya bangun kesiangan, sekitar pukul 8 am saya baru bangun. Begitu bangun saya mendengar kabar tidak enak. "Che, Coco meninggal." kata Koko. Saat itu perasaan saya biasa saja dan saya malah balik bertanya dengan sedikit bungung, "ha???? Coco meninggal?", saya coba meyakinkan diri dan berharap itu hanya sebuah guyonan. "Iya Che, Coco meninggal dekat pintu sama kelinci yang kecil juga meninggal Che", jawab Koko. Bagaikan petir di siang bolong, rasanya kaget banget. Saya pun langsung bermaksud mengintrograsi Koko tapi karena sedang ada Si Peak, temannya yg datang berkunjung di pagi hari akhirnya saya harus menundanya. Banyak pertanyaan berkecamuk dipikiran saya, "apa benar Coco meninggal?, mati kelaparan kah dia? atau mungkin Coco keracunan karna menyantap makanan yg mengandung racun tikus?". Sampai pada saat saya mandi pun saya mencoba mengingatnya, bagaimana Coco sangat berarti bagi saya, disaat tidak ada yg mendengar hanya dialah yg peduli dengan keluh kesah saya, kami bermain bersama dan kejar-kejaran, berbagi makanan bersama, oh God dia sangat berarti sekali. 

Ya dari segi fisik Coco memang hanya kelinci biasa, yang hanya dengan uang Rp.50ribu sudah bisa dibawa pulang dari pasar hewan. Tapi Coco sangat unik dan berbeda. Coco sangat paham sekali ketika saya memanggilnya, dia akan datang sambil berlari menghampiri saya. Apalagi kalo saya baru pulang dari luar sambil menenteng kantong kresek pasti deh langsung disambut sama Coco. Coco tahu di mana harus membuang kotorannya pada tempat yang pantas (sebelum akhirnya jadi "bodoh" terpengaruh oleh 2 kelinci hibah). Coco sangat rapi dan rajin membersihkan setiap inchi tubuhnya. terkadang saya malah berpikir jika Coco manusia, Coco pasti tampak tampan n rapi. Idola para wanita. He cares with his style.
Ada begitu banyak hal yang saya sesali dan harusnya saya lakukan sebelum Coco meninggal. Sudah hampir 3 bulan Coco tidak saya mandiin, bau n kotor tentunya. Bayam yang tumbuh subur di depan bengkel pun belum sempat saya petik untuk Coco. Dan yang paling sangat Saya sesali adalah saya tidak sempat melihat mayat Coco. Keterlaluan Koko membuang mayat Coco tanpa memberikan kesempatan bagi Saya untuk melihat n melakukan investigasi. sampai saat ini saya masih merasa janggal, bagaimana mungkin Coco yg semalam terlihat sehat wal afiat, lincah dan diberi makan cukup bisa mati mendadak bersamaan dengan si Kancut di sampingnya. Mati dengan "konon kabarnya" seperti posisi tidur biasanya, badan masih lemas belum kaku dan tidak ada tanda kejang. Mistery !!!


Rabu, 27 juni 2012

Bangun pagi terasa berbeda sekali. Biasanya saya akan mengusahakan bangun lebih awal pergi ke pasar tradisonal membeli kangkung segar buat Coco atau kalo pun malas ke pasar saya akan menyuruh Kentung untuk membeli makanan Coco. Pagi ini tidak ada batang kangkung berserakan, juga tidak ada kotoran Coco dkk. Bersih dan tidak merepotkan. Tapi di dalam hati saya merindukan Coco, mengelus bulunya atau mengerjainya dengan menarik ekornya yg lucu, panjang dan mengembang. Akan terasa lebih sunyi lagi ketika nanti jika saya merasa sedih di malam hari dan tidak ada Coco di samping saya. Akh sedih rasanya. Im gonna miss u Coco.


Mereview ke belakang Agustus 2010, saat pulang dari rumah ci Lia di malam hari n gerimis Koko melihat penampakan seekor kelinci sedang loncat-loncat di jalan raya. Dengan sedikit susah payah kami pun berhasil menangkapnya. Dia terlihat kotor, labil dan lapar. Saat itu kami pun memberi dia makan, makanan seadanya yang ada di kulkas dan dia tampak lahap sekali. Dari bentuknya sepertinya Coco bukan kelinci sembarangan, saya yakin dia adalah kelinci peliharaan yang kabur. Semakin hari Coco terlihat semakin betah dan lincah, beberapa bulan kemudian Koko membelikan 2 ekor teman buat Coco, Pupu n Cici. Cici akhirnya meninggal sekitar 7 bulan kemudian karena sakit kronis disusul Pupu beberapa bulan kemudian dengan gejala kejang-kejang. Beberapa bulan setelah itu kami mendapat hibah 2 ekor kelinci untuk dijadikan teman Coco, si Kancut dan Mata Merah. Malang setahun bersama, Coco akhirnya meninggal bersamaan dengan pasangan sejenisnya yaitu si Kancut.

Coco n Pupu




Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

0 comments:

Posting Komentar